Sarapan Sehat Mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas

        Sarapan Sehat Mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas
Image
Anak merupakan  investasi bangsa, Dari data terbaru UNDP Indeks Pembangunan Manusia Indonesia berada di peringkat 121 dunia dari 184 negara. Prestasi anak Indonesia pun masih kalah dibandingkan negara lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi anak adalah pentingnya asupan sarapan bergizi sebelum berangkat ke sekolah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar anak Indonesia tidak sarapan pagi. Hampir 40% anak Indonesia tidak sarapan setiap harinya. Sarapan adalah makan di waktu pagi sebelum tubuh mulai melakukan aktivitas, biasanya dilakukan sebelum jam  9 pagi. Sarapan pagi secara teratur dapat menyediakan energi yang cukup dalam beraktivitas sehingga prestasi belajar dapat dipertahankan. Sarapan pagi merupakan  hal yang seringkali disepelekan banyak orang, padahal dengan sarapan pagi tubuh akan memperoleh nutrisi yang dibutuhkan setelah berpuasa kurang lebih 8 jam di malam hari. Selama tidur metabolisme tubuh tetap berlangsung, sehingga pada pagi hari perut dalam keadaan kosong

Image
Sarapan pagi yang baik adalah sarapan yang dilakukan secara teratur dimana makanan yang dikonsumsi mengandung zat yang diperlukan oleh tubuh dan tidak lebih dari jam 10.00 pagi. Anak yang berusia 6-12 tahun adalah anak yang berada pada masa usia sekolah. Pada masa ini anak-anak mengalami suatu perubahan yang sangat besar dalam perkembangannya. Anak akan menghadapi tantangan baru di lingkungan sekolah. Perkembangan mental intelektual anak juga mencapai tahap kematangan pada usia sekolah. Interaksi anak di sekolah dengan guru dan teman sebayanya memberikan suatu peluang yang besar bagi anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan sosial, pengetahuan, serta mengembangkan konsep diri.  Anak sekolah merupakan golongan yang rawan karena berada dalam  masa pertumbuhan sangat cepat dan aktif. Dalam masa pertumbuhan ini anak harus mendapatkan makanan bergizi yang baik dari segi kualitas dan kuantitasnya yang lebih dari kelompok lain. Pada anak usia sekolah dasar, anak sudah dapat merealisasikan rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual dan kognitif seperti membaca, menulis, menghitung yang merupakan pola berpikir konkret, rasional, dan objektif. Periode ini ditandai dengan tiga kecakapan baru yaitu kemampuan untuk mengklasifikasikan, berhitung, dan memecahkan masalah. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar dalam stadium belajar. Masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada masa anak-anak akan menjadi masalah kesehatan saat remaja. Masalah kesehatan tersebut meliputi perilaku hidup sehat, gangguan infeksi, gangguan perumbuhan, gangguan perkembangan, gangguan perilaku, gangguan belajar, gangguan konsentrasi, gangguan bicara, gangguan emosi, hiperaktif, ADHD hingga autis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat hasil tes fungsi kognitif yang rendah pada anak 5-10 tahun yang mengalami malnutrisi  di kota Bangalore India, yaitu dalam tes kognitif berupa mengukur perhatian, memori (ingatan), bentuk visual dan kemampuan belajar.

Image
Sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Glukosa darah  merupakan sumber energi bagi otak sehingga dapat meningkatkan gairah, produktivitas dan konsentrasi kerja lebih baik. Namun sebagian besar anak tidak sarapan pagi dengan alasan tidak sempat atau terburu-buru, merasa waktu sangat terbatas karena jarak sekolah cukup jauh, terlambat bangun pagi dan tidak selera makan. Anak yang tidak sarapan di pagi hari akan lebih sulit berkonsentrasi dalam menerima pelajaran di sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 80 anak di daerah Danurejan Yogyakarta diketahui  terdapat korelasi antara variabel frekuensi sarapan (p=0,00), energi sarapan (p=0,00), dan kebugaran tubuh (p=0,00) terhadap konsentrasi belajar. Berbagai penelitian menunjukkan manfaat sarapan untuk mempertahankan berat badan, meningkatkan produktifitas dalam bekerja dan belajar. Oleh karena itu untuk mendukung terciptanya generasi yang sehat dan cerdas, diperlukan nutrisi anak yang cukup di masa pertumbuhan salah satunya adalah dengan melakukan sarapan bergizi secara rutin di pagi hari. (ati)

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. (2003). Gizi dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Giovannini, M., Verduci, E.  Scaglioni, S.  Salvatici, E., Bonza, E., Riva, C.,and Agostoni, C. (2008). Breakfast : A good habit, not a  repetitive custom. The Journal of International Medical Research. vol.36. pp 613-624

Hurlock, E.B  (1997). Perkembangan Anak Jilid 1 dan 2 (terjemahan) Erlangga :Jakarta

Karl, B.R. Rao, S.L. Chandramouli, B.A. (2008). Cognitive development in children with chronic protein energy malnutrition. Journal Biomedicine Central, vol.4 pp. 1-12

Khomsan, A. (2003). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Notoatmojo. (1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Rampersaud, G.C. Pereira, M.A, Girard, B.L., Adams, J. & Metzl J.D (2005) Review : breakfast habits, nutritional status, body weight, and academic performance in chldren and adolescents. Journal or the American Dietetic Association; vol.105. pp.743-760

Sediaoetama. A.D. (2008). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat

4 Comments

Leave a reply to ahligiziblog Cancel reply