KAMPANYE SARAPAN SEHAT KALICODE & CANGKRINGAN

Press Release

Acara Kampanye Sarapan Sehat di Gedung Serbaguna Kali Code

Yogyakarta, 2 Desember 2012

Kampanye Sarapan Sehat warga Kali Code dan Cangkringan Yogyakarta

 Image

Sarapan, atau yang biasa disebut breakfast oleh orang bule haruslah menjadi aktivitas wajib di pagi hari, namun masih banyak orang yang sering melewatkan sarapan di pagi hari. Sarapan sangat penting bagi anak, berbagai manfaat akan diperoleh dengan melakukan sarapan sebelum beraktifitas. Disebut breakfast sendiri karena memang sarapan digunakan untuk menghentikan (break) aktivitas—mirip—puasa (fasting). Makanan di pagi hari yang kita konsumsi dapat mengembalikan energi yang telah diproses selama kita tidur di malam hari. 6-8 jam waktu yang kita gunakan untuk tidur cukup membakar hampir sepertiga dari energi kita. Pengembalian energi yang hilang adalah hak dari tubuh kita.

Banyak sudah yang menjelaskan tentang pentingnya sarapan. Hal tersebut memang benar—bukan hanya dari sisi teori. Pada praktiknya, telah banyak penelitian membuktikannya. Penelitian Zuckerbrot menekankan pentingnya sarapan yang dapat menurunkan berat badan. Menurut ahli gizi Amerika Serikat tersebut, sarapan pagi setelah perut kosong semalaman dapat meningkatkan metabolisme, yang artinya pembakaran kalori sepanjang hari menjadi lebih efisien. Manfaat lain dari sarapan adalah sarapan dapat meningkatkan kemampuan otak yang dibutuhkan untuk beraktivitas, dan menurunkan kadar lemak LDL (lemak jahat) dan kolesterol pada tubuh kita. Jadi, sarapan dapat mencegah risiko obesitas dan berbagai penyakit berbahaya bagi tubuh kita.

PERGIZI PANGAN pun mulai konsen dengan pentingnya sarapan untuk masyarakat Indonesia. Bulan September lalu, diadakan lomba proposal kegiatan yang bertajuk kampanye sarapan sehat guna mengkoarkan pentingnya sarapan. Wakil dari Yogyakarta, yakni Kurniati Dwi Utami, Agil Dhiemitra Aulia Dewi, Anindhita Syahbi Syagata, dan Silvi Lailatul Mahfida menjadi peraih juara ketiga untuk mengadakan kegiatan kampanye tersebut. Juara I dimenangkan oleh dosen IPB yang tengah menempuh S3 dan sedang mengadakan penelitian mengenai sarapan anak-anak. Sedangkan untuk juara II, dosen FKM UI berhasil menyabetnya dengan mengusung pembuatan film dokumenter guna mengkampanyekan pentingnya sarapan. Berangkat dari situlah, kampanye sarapan sehat di Yogyakarta diadakan.

Kampanye sarapan sehat tersebut mengusung tema “sarapan itu penting, sehat ngga harus mahal” dengan puncak acara diselenggarakan di bantaran Kali Code. Pemilihan jargon “sehat tidak harus mahal” menjadi konsen keempat mahasiswi S2 UGM tersebut dalam membingkai acara, bahwa setiap orang dengan berbagai kalangan dan latar belakang dapat melakukan sarapan. Acara ini dilakukan di daerah Cangkringan dan Kali Code yang berdasarkan data yang diperoleh masih banyak warganya yang belum menerapkan sarapan, karena kurang menyadari akan pentin sarapan pagi. Selain itu di daerah tersebut masih dapat dijumpai masalah gizi. Oleh karena itu kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingya sarapan pagi melalui rangkaian event yang diselenggarakan bulan November-Desember 2012. Kampanye dimulai dengan pemberian penyuluhan kepada ibu-ibu desa Cangkringan dan Kali Code supaya mereka mengetahui pentingnya sarapan. Pemberian penyuluhan tersebut dilaksanakan pada 15 November 2012 di desa Cangkringan dan 27 Desember 2012 di Kali Code. Selain penyuluhan juga dilakukan pengukuran status gizi, pembagian kuesioner, booklet dan leaflet mengenai sarapan, dan pembagian sembako oleh mahasiswa UPN.

Acara puncak yang diselenggarakan hari Minggu lalu mendapat animo yang cerkas dari masyarakat. Acara ini dihadiri kurang lebih 300 peserta dari Cangkringan dan Kali Code. Tidak hanya dari kedua desa, namun masyarakat sekitar pun turut antusias. Teman-teman mahasiswa dari berbagai jurusan pun ikut menyemarakkan acara, ada dari pertanian, psikologi, juga teknik. Acara puncak diselenggarakan mulai dari jam 8 hingga 12 siang dengan berbagai kegiatan antara lain pengukuran status gizi anak, mendongeng dan lomba mewarnai menggambar untuk anak, demo memasak dan lomba menghidangkan sarapan sehat untuk ibu, dan pemutaran film mengenai sarapan. Tak lupa, acara pun dimulai dengan sarapan bersama untuk ibu, anak, dan panitia. Kampanye hasil kerjasama antara PERGIZI PANGAN, ISAGI (Ikatan Sarjana Gizi Indonesia), LCC (Lebah Ceria Community, komunitas pendidik gizi), dan disponsori oleh Nestle ini berlangsung meriah dari awal hingga akhir.

Harapannya, kegiatan kampanye—yang notabene belum ada di Indonesia ini menjadi langkah awal atau inisiasi bagi masyarakat untuk membiasakan sarapan yang sehat. Bagaimana sih sarapan yang sehat? Sarapan yang sehat adalah sarapan yang memenuhi kebutuhan energi tubuh, mengandung serat, dan rendah lemak. Selain itu, sarapan yang sehat itu tidak harus mahal, karena hanya dengan bahan lokal (dari pekarangan) yang ada, seperti singkong, labu, kentang untuk karbohidrat; tempe, tahu untuk protein; beserta sayuran yang kaya vitamin, mineral, dan serat sangatlah cukup untuk memulai aktivitas kita. Nestle melalui kampanye ini juga memberikan alternatif produknya sebagai salah satu makanan yang dapat dikonsumsi sebagai menu sarapan sebelum beraktifitas. Lebih jauh, panitia berharap bahwa kebiasaan sarapan ini dapat menjadi budaya sehat di masyarakat Indonesia.

Jadi, mulai harimu dengan sarapan karena sarapan itu penting, dan sehat ngga harus mahal.

Wink! (by: Anind Syagata-edited)